Akhir - akhir ini jika saya pulang cepat dari KP, saya bisa nonton Orang Pinggiran di salah satu stasiun TV swasta. Jujur saja, hidup saya ini susah, sangat susah. Hidup kami serba dalam keterbatasan, mau ini mau itu tak ada uang. Saya selalu berpikir kenapa hidup saya begini, tak bisakah saya punya gadget canggih, uang banyak?
tapi dibalik penderitaan saya, masih banyak orang yang lebih menderita.
Edisi hari ini, mengenai pencari paku. yang demi kehidupan sehari - hari rela dan mau masuk ke selokan yang penuh sampah demi mencari besi - besi untuk dijual kembali. setelah seharian mencari dari selokan ke selokan lainnya, hanya dapat 4kg. dan itu cuma di hargain Rp. 12.000 saja!!
Tuhan, itu tidak adil!! tidak adil!!
saya menangis ketika menonton itu. uang Rp 3.000 sangat berarti bagi golongan itu. sedangkan bagi saya Rp 3.000 bisa untuk beli permen sebungkus! sedangkan Rp 3.000 bagi mereka bisa membeli beras ataupun sembako. saya bilang dengan adik saya, lihat dek mereka seharian di air kotor cuma dapet Rp 12.000.
adik saya yang laki - lakipun menitikkan air mata.
saya bisa merasakan pahitnya hidup mereka, saya bisa merasakan bagaimana ketika orang tua saya tak punya uang sama sekali. saya tak diberi uang jajan, dan pergi sekolah jalan kaki. saya ingat ketika SD, SMP dan SMA uang jajan saya hanya dari Rp 100 - Rp 3.000. itulah mengapa saya sangat tak suka dengan orang yang kaya dan tak mengerti susahnya hidup.
saya dulu punya teman orang kaya bahkan sangat kaya, tapi dia mau berteman dengan kami yang orang biasa ini. mau diajakin jalan kaki dan mau jajan dipinggiran. walaupun ada mobil dan dianter jemput supir dia tetap mau kemana - mana naik angkot atau naik ojek. saya salut dengan dia, tak malu berteman dengan kami.
pesan moral yang saya dapat ialah : "selalu bersyukur dalam hidup ini, selalu terima keadaan orang tuamu dan jangan pernah menyalahkan mereka kenapa melahirkan kita dalam kondisi seperti ini. Tuhan pasti selalu punya rencana terbaik untuk semua umat-Nya"
0 komentar:
Posting Komentar