hai blogger, udah lama nih pengen posting alias curhat tentang ini. tapi gak kesampean karena aku lagi interest maen game yang baru di download dan nonton Dorama My Girlfriend is Gumiho. dari jaman kapan gak selesai nonton di laptop ini hahaha. jadi lagi seru - serunya ini nonton :D tau gak ceritanya?? bisa didapat intinya salah satunya "cintailah seseorang itu apa adanya, bukan adanya apa". jadi si cowok itu butuh Gumiho bukan karena dia cinta awalnya, tapi karena butuh bead nya Gumiho untuk bertahan hidup.
yak, cukup deh ceritanya belum nonton sampe akhir sih :D kembali ke judul, aku malu. kenapa? ini berkaitan dengan tingkah laku serta Skripsi. jadi aku merasa malu dengan diri aku. aku dengan bangganya bilang di social network tentang TA, pembimbing, judul, bab, target, bingung, sedih, senang semuanya jadi satu di status. proud banget lah posting tentang itu. ehh tapi yang bikin aku tersentak itu, ketika waktu mau liburan aku sempat liyat di meja admin ada tumpukan jilidan. dan ternyata itu TA 2 salah satu mbak 07 di kampus.
disitu aku terkejut sekali, wah diem - diem nih mbak udah ngajuin kompre. padahal dia sering update di twitter, hampir tiap hari. tapi gak ada sedikitpun yang membahas skripsi. disini aku merasa salut dan malu sekali, wah orang sudah sampai tahap akhir tapi gak mengumbar - umbar kerjaan mereka. disitu aku belajar dan menyadari gak sepatutnya kita sok-sokan ngomong hana hini, tapi cuma omdo alias omong doang. kayak iklan tuh "Talk Less Do More" dan itu membuat aku benar - benar menyadari bahwa aku terlalu sombong dengan apa yang aku lakukan sekarang.
padahal ternyata ada yang lebih sukses dari aku, tapi mereka gak bilang sampai mana pencapaian mereka. tau - tau udah selesai, udah sidang, dan nunggu wisuda. rasanya tau hal itu, kayak ada kotoran dilempar ke muka. malu banget jadinya. sedangkan aku baru selesai ngejilid laporan revisi, baru mau nyari topik, baru mau nyari judul, baru mau nemuin pembimbing, baru mau buat proposal. sedangkan mereka?? udah menyandang sarjana.
dan ternyata, teman - temanku yang seangkatan SMA dulu, udah pada selesai. dan tinggal nunggu wisuda Maret ini. menohok banget deh dengernya. lagi - lagi mereka itu bukan tipe orang yang ngebahas skripsi di twitter padahal mereka termasuk pengguna aktif tiap hari. tau - tau udah pada nunggu yudisium dan wisuda. bukan satu dua orang, tapi banyak. sedangkan aku baru tahap proposal aja udah ngesok umbar di sana sini. bener - bener tamparan dan motivasi buat aku, aku harus cepet selesai kayak mereka yang cuma 3,5tahun.
jujur aku sangat termotivasi dengan keberhasilan dan pencapaian teman - temanku, bukannya malah menghakimi dan gak setuju dengan pencapaian mereka. aku harus seperti mereka dan cepet wisuda dengan hasil kerja kerasku sendiri. dan makanya aku sekarang harus fokus pada tujuanku. kalo mau sukses ayo berusaha dengan memotivasi diri sendiri. dan orang tuaku selalu bilang kepadaku "kerjakan lah sekarang apa yang kamu bisa, kalo nunggu temen ya gak bakalan selesai"
aku melihat situasi, sepertinya teman - temanku belum bergerak ingin memulai. dan aku bingung apa aku harus sok-sokan ngumbar depan mereka. aku gak mau dibilang "siru, songong, cak kehebatan" .dan makanya aku mulai bergerak sendiri, memikirkan apa yang harus aku lakukan. aku mulai mencari dosen ku dan konsultasi. dan ternyata ada hikmahnya aku bisa curcol dengan kakak tingkat di kampus. dan mulai mendapat petuah serta nasihat tentang apa yang akan aku buat. dan malah ada berkahnya, ketika sedang menunggu dosenku aku curcol dengan mbak 06 dan aku dipinjamin buku yang berkaitan dengan skripsiku. padahal aku baru kali itu ngobrol sama dia, dan baru tau namanya saat mo minta nomor hape. subhanallah, masih ada orang baik di dunia ini.
belum tentu dengan aku duluan start, aku bakalan duluan selesai. yang jelas berusaha dulu, dan melakukan apa yang aku bisa. sesungguhnya karena aku ingin mencapai impianku dengan lulus 3,5tahun dan bisa mencapai cumlaude yang menjadi impian orang tuaku terutama Ibuku. demi mereka aku harus cepat selesai. aku ssebagai anak pertama harus menjadi kebanggaan keluarga, dan aku gak mau membayar biaya yang lebih mahal lagi untuk kuliah di semester berikutnya. aku mau ini menjadi semester terakhirku.
ditambah lagi dengan keberhasilan pacarku, yang sebentar lagi akan kompre. menjadi motivasiku untuk bisa lulus secepatnya seperti dia. mereka lah yang memacuku untuk selalu berusaha dan harus selesai. tanpa mereka, sungguh apalah arti hidupku ini.
-bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar